3 Hal Tentang Kecerdasan AI yang Perlu Diwaspadai Terkait Data Privacy
Setahun terakhir ini, perkembangan dan pertumbuhan kecerdasan AI telah menarik imajinasi publik dan memperluas pemahaman kita akan pemanfaatan kapasitas teknologi AI.
Namun dengan seiring berkembangnya kecerdasan AI, kebijakan tentang bagaimana inovasi teknologi ini juga harus diseimbangkan dengan perlindungan privasi data yang kuat.
Google team menjalankan Checks, compliance platform untuk app developer yang membantu menyederhanakan privasi dan regulatory compliance untuk para tim development.
Menurut Google, ada tiga hal mengenai data privacy yang perlu diperhatikan seiring dengan berkembangnya AI. Apa saja tiga hal tersebut? Kami akan membahasnya di artikel ini!
1. Penggunaan data pribadi pada training model
Setiap model AI sering kali dilatih menggunakan kumpulan data publik yang sangat besar. Nama, alamat, dan nomor telepon adalah contoh informasi pribadi yang mungkin disertakan dalam data ini.
Peraturan privasi yang sudah ada perlu diubah seiring dengan semakin kompleksnya model AI untuk mengakomodasi skenario baru di mana data pribadi mungkin dikumpulkan dan diproses yang sebelumnya tidak dipertimbangkan atau menjadi masalah.
Hal ini juga dapat mencakup mempertimbangkan kembali definisi istilah-istilah penting yang sudah ada, seperti apa yang dimaksud dengan processing, transparency, atau bahkan ketika data masih dianggap pribadi.
2. Menyelaraskan peraturan privasi dengan peraturan AI terbaru
Pemerintah di seluruh dunia semakin fokus pada pengawasan kecerdasan AI. Namun, masih belum jelas bagaimana undang-undang dan peraturan baru akan berinteraksi dengan undang-undang privasi yang sudah ada.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan penerapan praktis dari inisiatif kebijakan AI yang baru, termasuk tumpang tindih dengan undang-undang yang ada.
3. Melindungi privasi anak-anak
FTC (Federal Trade Commission) di Amerika Serikat telah merilis pemberitahuan usulan pembuatan peraturan yang membahas beberapa masukan untuk dipertimbangkan dalam konteks perluasan penggunaan AI, terutama pada produk dan layanan yang ditujukan untuk anak-anak.
Produk-produk AI dan para developer harus mempertimbangkan secara hati-hati apakah mereka memasukkan data anak-anak dalam pembuatan dan penerapan sistem AI, dan bagaimana sistem tersebut dapat berinteraksi dengan anak-anak.
Baca juga: Menjaga Data Perusahaan pada Google Workspace Sekaligus Tingkatkan Produktivitas dengan Duet AI
Meskipun laju inovasi terjadi sangat cepat sehingga hal ini mungkin hanya merupakan permulaan dari regulatory iceberg pada tahun 2024, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan AI untuk bersiap menghadapi apa yang akan terjadi.
- Jadikan privasi data sebagai prinsip inti produk dan modal bisnis
Tetapkan prinsip dan kebijakan privasi internal yang eksplisit, integrasikan ke dalam semua tahap pengembangan dan penerapan produk, dan jadikan privasi data sebagai komponen fundamental dari produk dan model bisnis Anda.
Jika Anda adalah pelanggan Google Cloud, terdapat referensi untuk membantu Anda melakukan data protection impact assessments (DPIA).
Saat Anda memperluas upaya untuk memasukkan kecerdasan AI ke dalam produk dan layanan Anda, lakukan risk assessment menggunakan kerangka kerja seperti Secure AI Framework (SAIF) Google, untuk memastikan bahwa perusahaan menerapkan perlindungan yang sesuai dengan benar.
Yang tidak kalah penting, perusahaan juga harus memprioritaskan pelatihan privasi karyawan dan berinvestasi pada teknologi yang memungkinkan penerapan praktik privasi secara lebih efisien dan efektif.
- Bangun budaya perusahaan yang compliance-aware
Pastikan seluruh karyawan perusahaan memahami betapa pentingnya privasi bagi keberhasilan perusahaan.
Bangun lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk menyampaikan isu dan membekali mereka dengan sumber daya untuk mengatasi isu tersebut.
Privacy compliance adalah tanggung jawab semua orang. Pelatihan yang diinisiasi oleh perusahaan serta komunikasi internal yang konsisten dapat secara teratur memperkuat prinsip ini.
- Gunakan AI untuk menyederhanakan compliance
AI dapat membantu membuat compliance menjadi lebih sederhana dan mudah, meskipun mungkin sulit untuk mengikuti integrasi AI yang cepat ke dalam layanan Anda.
Regulatory landscape akan terus berubah di masa mendatang. Jadi, carilah solusi compliance yang didukung AI untuk membantu Anda mengelola perubahan persyaratan, meningkatkan transparansi di seluruh tim, dan memungkinkan Anda bereaksi lebih mudah dan efisien saat ada perubahan.
Mungkin sulit untuk mengetahui secara pasti data apa yang Anda kumpulkan dan gunakan.
Oleh karena itu, solusi kecerdasan AI yang memberikan gambaran jelas tentang pengelolaan data akan memungkinkan Anda beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan.
Baca juga: Gmail Security Tingkatkan Keamanan, Kini lebih Terproteksi dari Email Spam!
Itu dia informasi mengenai persimpangan kecerdasan AI dan data privacy yang perlu diwaspadai.
AI memiliki potensi besar untuk membantu dan mempermudah kehidupan, bukan sesuatu untuk menghalangi kemajuan Anda.
Manfaatkan potensi terbaik artificial intelligence sekaligus lindungi data privacy perusahaan Anda dengan bantuan dari tim PointStar. Hubungi tim kami untuk bertransformasi sekarang!