Perkembangan AI Membantu Engineer dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
Limbah makanan sering kali disebut sebagai masalah lingkungan paling buruk di dunia. Melihat masalah ini, Emily Ma, seorang mantan engineer di Google, bertekad untuk mengatasi limbah makanan yang dibantu dengan perkembangan AI.
Sejak tahun 2020, Emily Ma bekerja bersama bank makanan, organisasi nirlaba internasional, dan ratusan volunteer yang menyumbangkan waktunya untuk memerangi kelaparan.
Dia berpartisipasi dalam food audit di sebuah kampus untuk memeriksa apa saja yang dibuang orang-orang agar dapat lebih memahami sampah makanan saat dia bergabung dengan tim.
Bersama dengan sekelompok volunteer, Emily mengumpulkan setiap kantong sampah di gedung mereka, membawanya ke lokasi khusus, dan memeriksanya satu per satu.
Tim mereka kemudian menciptakan sebuah computer vision algorithm yang didukung oleh AI untuk mengidentifikasi pola sampah dan menghasilkan insight baru yang bisa dimanfaatkan, misalnya seperti nasi yang sudah lama dimasak mungkin bisa dijadikan nasi goreng atau puding nasi, daripada harus dibuang begitu saja.
Menghubungkan manusia dan data untuk memberikan makanan pada orang yang membutuhkan
Emily memperluas tujuannya di luar kampus untuk memperluas skala pekerjaannya. Melalui percakapan mereka dengan produsen, distributor, dan redistributor makanan, termasuk pengemudi truk, petani, dan bank makanan, Emily dan timnya telah mengidentifikasi hambatan utama dalam mengatasi limbah: silo data.
Menurut Emily, sebuah bank makanan di Texas mungkin bekerja sama dengan petani jeruk di Florida ketika sebuah toko kelontong yang berjarak 20 mil jauhnya memiliki kelebihan jeruk yang ingin mereka sumbangkan.
Secara historis, belum ada cara standar untuk berbagi data atau bahkan berkomunikasi tentang aliran makanan.
Untuk memudahkan organisasi makanan memahami data satu sama lain, tim Emily mengembangkan intelligent food distribution system yang dikembangkan di platform BigQuery Google Cloud.
Sistem ini mengkategorikan setiap entri makanan yang disumbangkan dan mencocokkannya secara real-time dengan kebutuhan bank makanan di jaringan Feeding America.
Mereka juga mendatangkan surplus bahan makanan dan toko makanan dari Kroger, retail bahan makanan terbesar di Amerika, sehingga membuka jutaan makanan lagi bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Produktivitas dengan Duet AI
Membantu bank makanan menerapkan teknologi AI
Emily telah membantu menghadirkan Google Workspace ke ratusan bank makanan di seluruh dunia melalui The Global Foodbanking Network.
Bank makanan membutuhkan teknologi yang mudah digunakan, cepat dipelajari, dan dapat diakses karena mereka bergantung pada banyak volunteer untuk menjalankan tugasnya.
Contohnya saja seperti Elijah Amoo Addo yang mendirikan Food for All Africa pada tahun 2015. Elijah mulai menggunakan Google Docs untuk membuat formulir permintaan bank makanan dengan template yang ada di Docs.
Sejak saat itu, Elijah dan tim menggunakan Google Workspace dalam operasional harian, baik itu untuk melacak setiap makanan yang disajikan oleh badan amal, hingga seluruh operasi logistik yang kini berada di Meet, Docs, Spreadsheet, dan Drive.
Ketika ditanya bagaimana Duet AI di Google Workspace dapat membantu misi organisasinya, Elijah mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengeksplorasi bagaimana Generative AI dapat meningkatkan cara mereka beroperasi.
Baik itu menulis email kepada donatur, memberikan proposal untuk meningkatkan pendanaan, atau menyusun presentasi, Google Workspace akan terus menjadi bagian penting dari misi mereka untuk mengatasi kelaparan di Afrika.
Baca juga: Keren! Inilah Penemuan 6 Teknologi Artificial Intelligence di Tahun 2023!
Mengakhiri masalah kelaparan dengan Generative AI
Makanan merupakan hal yang pribadi bagi masing-masing manusia. Semua orang berhak mendapatkan makanan sehat, tidak peduli siapa atau bagaimana keadaan mereka.
Di sinilah Generative AI dapat membantu. Algoritma machine learning telah membantu memberi insight untuk menggunakan kembali bahan makanan yang berlebihan untuk dijadikan menu baru.
Teknologi ini juga dapat membantu bank makanan di Afrika untuk memaksimalkan makanan yang mereka peroleh. Generative AI membuka kemampuan kita untuk memaksimalkan makanan yang kita miliki.
Kini, giliran Anda untuk memanfaatkan potensi Duet AI dan perkembangan AI lainnya untuk memberantas masalah lingkungan di industri yang Anda jalani.
Siap beralih ke masa depan dengan perkembangan AI yang memudahkan kehidupan? Hubungi PointStar untuk membantu Anda bertransformasi!