Demi Keamanan Data Pribadi, 4 Virus Ransomware yang Wajib Diwaspadai!
Data penting bagaikan harta karun yang perlu dijaga. Namun, dibalik kemudahan akses informasi, terdapat bahaya mengintai yaitu serangan siber berupa virus ransomware. Salah satu yang sedang ramai saat ini adalah ransomware LockBit 3.0.
Ransomware LockBit tengah diperbincangkan oleh kalangan masyarakat Indonesia karena menyerang sistem PDN di pertengahan tahun 2024 ini. Selain LockBit 3,0, ada beberapa jenis virus ransomware lainnya yang bisa membahayakan data pribadi Anda.
Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai beberapa jenis ransomware yang umum menyerang:
- Ransomware Kripto
Jenis virus ransomware ini menyerang korbannya dengan mengenkripsi data penting milik mereka sehingga korban tidak dapat mengaksesnya sebelum mereka membayar tebusan yang diminta oleh para pelaku.
Seharusnya, jika korban telah membayar tebusan sesuai yang diminta oleh pelaku, mereka akan menerima kunci enkripsi untuk membuka data atau file penting mereka yang dihack.
Namun, meskipun korban mengikuti instruksi dan membayar tebusan sesuai permintaan, tidak ada jaminan bahwa pelaku akan memberikan kunci enkripsi untuk mengembalikan akses ke data atau file penting yang mereka sandera.
Bahkan, pelaku mungkin tidak melepaskan kontrol atas data tersebut setelah menerima pembayaran.
- Ransomware Locker
Tidak seperti kripto, virus ransomware locker memblokir akses korban ke seluruh perangkat atau aplikasi tertentu. Locker biasanya menampilkan pesan layar penuh yang menakutkan, memberitahukan korban bahwa akses mereka telah diblokir.
Pelaku kemudian memberikan instruksi tentang cara membayar tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke sistem dan data. Ransomware jenis ini tidak menggunakan enkripsi untuk menyembunyikan data korban.
Oleh karena itu, setelah korban mendapatkan kembali kontrol atas perangkat mereka, semua file dan data penting mereka masih dapat diakses dan digunakan seperti biasa. Namun, tetap saja ransomware bentuk ini sama berbahayanya dengan ransomware kripto.
Baca juga: Apa itu Ransomware LockBit 3.0 dan Dampaknya yang Perlu Diwaspadai?
- Scareware
Cara menyerang dari virus ransomware ini adalah menampilkan pesan pop-up yang mencolok atau peringatan palsu yang menyatakan bahwa komputer telah terinfeksi virus berbahaya, malware, atau spyware.
Pesan-pesan ini sering kali disertai gambar menakutkan atau klaim berlebihan tentang kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh ancaman tersebut.
- Doxware
Doxware, singkatan dari doxing malware, merupakan jenis virus ransomware berbahaya yang tidak hanya mengenkripsi data korban, tetapi juga mengancam untuk membocorkan informasi sensitif mereka ke publik.
Hal ini menjadikan doxware sebagai ancaman ganda, menyerang privasi dan reputasi korban sekaligus. Berbeda dengan ransomware biasa yang hanya mengenkripsi file, doxware terlebih dahulu mencuri data sensitif seperti dokumen pribadi, foto, video, atau informasi keuangan.
Para pelaku kemudian menggunakan data ini sebagai senjata untuk memeras korban, mengancam akan mempublikasikannya jika tebusan tidak dibayarkan. Dampak doxware bisa sangat parah.
Kebocoran data pribadi dapat menyebabkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, bahkan pelecehan. Korban doxware terancam kehilangan pekerjaan, hubungan, dan bahkan diteror secara online.
Baca juga: Memahami Sistem Keamanan Jaringan untuk Lindungi Data Perusahaan
Memahami jenis-jenis virus ransomware ini sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pengamanan yang tepat untuk meminimalisir risiko serangan keamanan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan backup yang menyeluruh, failover tanpa hambatan, serta recovery data secara instan, Google Cloud Platform (GCP) membantu menjaga sistem dan data penting Anda dari serangan ransomware.
Dengan mencadangkan sistem Anda ke GCP, Anda dapat menjamin ketersediaan dan keamanan layanan Anda. Konsultasikan kebutuhan Anda sekarang dengan tim PointStar Indonesia!