Waspada, Cyber Threat dapat Dipicu oleh 5 Kesalahan Cybersecurity Ini!
Hidup kita semakin banyak dihabiskan secara online, baik untuk mengirim email atau sekedar browsing media sosial. Jejak digital kita tercipta dari setiap klik, login, dan sedikit informasi yang kita bagikan ke internet. Oleh karena itu, sistem harus selalu dilindungi dari bahaya cyber threat, seperti virus dan penipuan.
Menerapkan praktik terbaik agar tetap aman saat online mungkin sulit. Tapi jangan khawatir, di artikel ini kami akan membagikan informasi mengenai kesalahan cybersecurity yang secara tidak sadar sering dilakukan namun dapat memicu cyber threat.
Simak informasi dari pakar Google di artikel ini untuk cari tahu kebiasaan mana yang harus dihentikan dan bagaimana melindungi kehadiran online yang lebih aman dan terjamin.
1. Kesalahan pertama: Menggunakan kata sandi yang sama di mana pun
Meskipun terkesan memudahkan Anda untuk mengingat setiap kata sandi yang Anda miliki, namun menggunakan kata sandi yang sama untuk semua kredensial online Anda merupakan kebiasaan paling umum yang dapat memicu cyber threat.
Kebiasaan yang terlihat tidak berbahaya ini nyatanya dapat menimbulkan efek domino yang berbahaya.
Misalnya, Anda menggunakan sandi yang sama pada akun Gmail dan akun di platform lain. Ketika akun di platform lain mengalami pelanggaran, maka akun Gmail Anda pun berisiko menjadi rentan.
Sebaiknya, jangan gunakan kata sandi yang sama. Anda dapat menggunakan Google Password Manager untuk memudahkan pembuatan dan pelacakan kredensial login yang unik.
Anda juga dapat menambahkan kunci sandi ke akun Google Anda, yang memungkinkan Anda mendapatkan cara yang aman dan sederhana untuk masuk ke akun Anda menggunakan biometrik atau PIN di perangkat Anda.
2. Kesalahan kedua: Mengabaikan software update
Pakar Google menyarankan untuk tidak mengabaikan notifikasi software update, meskipun terkadang notifikasi tersebut sedikit mengganggu dan menjengkelkan.
Mengizinkan software upgrade secara berkala adalah tindakan keamanan siber yang paling penting, sebab perbaikan keamanan yang mengatasi kerentanan cyber threat disertakan dalam pembaruan ini. Jika ditunda, hal ini dapat membahayakan privasi, data, dan perangkat Anda.
Selain itu, menunda software update dapat membuat software pada perangkat Anda bekerja secara dipaksakan, sehingga mengakibatkan lag dan mengganggu alur kerja.
Memprioritaskan software update yang tepat waktu sangat penting untuk menjaga kehidupan digital yang sehat dan aman. Perbarui software Anda secara berkala, pastikan Anda mendapatkan manfaat dari patch dan perlindungan keamanan terbaru.
Baca juga: 3 Hal Tentang Kecerdasan AI yang Perlu Diwaspadai Terkait Data Privacy
3. Kesalahan ketiga: Mengabaikan verifikasi 2 langkah
Hal yang memicu cyber threat lainnya adalah mengabaikan 2-Step Verification, atau fitur keamanan dua langkah untuk membantu mencegah seseorang mengakses akun Anda kecuali jika Anda mengizinkannya.
Menurut pakar Google, menambahkan verifikasi 2 langkah dapat mengurangi berbagai serangan, termasuk 100% serangan bot otomatis.
4. Kesalahan keempat: Tidak memiliki password recovery plan
Lupa kata sandi atau lupa menaruh ponsel dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Ini adalah kejadian normal, dan Google memiliki Account Recovery otomatis yang kuat untuk mengatasinya.
Namun jika Anda belum menyiapkan recovery plan sebelum hal itu terjadi, Anda bisa terjebak tanpa akses ke akun Anda untuk waktu yang lama.
Yang perlu Anda lakukan adalah membuat recovery plan sebelum Anda membutuhkannya, sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan saat akun Anda terkunci.
Tambahkan alamat recovery email atau nomor telepon sehingga Google dapat menghubungi Anda saat akun Anda terkunci.
Pastikan untuk menyiapkan akun Anda dengan informasi verifikasi yang memadai untuk memastikan akun tersebut mutakhir agar proses pemulihan lebih lancar.
Baca juga: Cara Memulihkan Akun Gmail Tanpa Nomor Telepon dan Recovery Email
5. Kesalahan kelima: Tidak menyetel screen lock PIN di perangkat seluler
Satu lagi kesalahan cybersecurity yang memicu terjadinya cyber threat. Hal ini mungkin tampak merepotkan. Namun mengkonfigurasi screen lock pada perangkat Anda penting untuk melindungi data.
Langkah sederhana ini melindungi informasi Anda dari akses tidak sah dan pemicu yang tidak disengaja, sekaligus memperkuat keamanan perangkat.
Menurut para pakar Google, Anda perlu menghindari penggunaan PIN yang lemah dengan pola mudah seperti “1234”. Sebab pola ini menimbulkan risiko keamanan yang signifikan jika ponsel Anda jatuh ke tangan yang salah.
Baca juga: Awas, Ini Contoh Email Phishing yang Berpotensi Mencuri Data Anda!
Kini, Anda dapat membentuk pertahanan digital yang kuat dan lebih percaya diri melintasi medan digital yang terus berubah dengan memperhatikan kesalahan cybersecurity dan memanfaatkan sumber daya Google untuk mengatasinya.
Simak artikel PointStar lainnya untuk ketahui lebih banyak tentang dunia digital dan teknologi!