Kenali 7 Jenis Malware yang Umum Mengintai Sistem Anda
Risiko serangan malware semakin mewabah di era digital saat ini. Yang lebih mengerikannya, ancaman dari malware tidak hanya satu, namun datang dari berbagai jenis malware.
Mungkin mempertahankan keamanan menjadi lebih sulit bagi perusahaan maupun individu untuk secara rutin memperhatikan perkembangan serangan malware ini.
Malware memang sering digunakan untuk merujuk pada berbagai aplikasi perangkat lunak berbahaya yang dapat masuk dan membahayakan sistem komputer. Namun ada pula jenis malware lain yang dapat melakukan lebih dari sekadar merusak sistem.
Jenis malware lainnya dapat mengendalikan sistem tanpa izin, mencuri informasi pribadi pengguna dan pelanggan, bahkan meminta pembayaran uang tebusan hingga tuntutan tersebut dipenuhi.
Malware dapat mengambil apapun dalam berbagai bentuk, sebagian besar dirancang untuk mencuri informasi dari pelanggan dan organisasi.
Untuk mengetahui jenis malware lain agar Anda dapat menghindari serangan cybercrime, baca informasinya lebih lanjut di artikel ini!
1. Virus
Dimulai dari jenis malware yang paling umum, virus merupakan program yang menginfeksi komputer dan melumpuhkan perangkat untuk mereplikasi dirinya sendiri ke dalam sistem.
Virus dapat menyebar secara mandiri dari satu perangkat ke perangkat lainnya di jaringan yang sama tanpa interaksi manusia, ini dikarenakan virus dapat mereplikasi dirinya sendiri setelah dipasang dan dijalankan.
Meski sering dikaitkan dengan worm komputer, virus seringkali memerlukan keterlibatan manusia agar dapat menyebar secara efektif.
Virus dapat tersebar dengan mudah melalui unduhan yang terkontaminasi, lampiran email berbahaya, dan kelemahan perangkat lunak.
Banyak virus berbahaya dibuat untuk mencuri data pribadi, menghapus file, atau bahkan mengambil kendali mesin Anda.
2. Trojan
Malware yang diunduh dari internet atau ditanamkan oleh aplikasi berbahaya lainnya dikenal sebagai trojan.
Biasanya, trojan dapat menipu penerimanya untuk menginstal dan menginfeksi perangkat, jaringan, atau sistem dengan menyamar sebagai aplikasi yang dapat dipercaya, seperti program antivirus.
Trojan horse biasanya digunakan untuk menginfeksi komputer dengan malware atau mencuri informasi sensitif pelanggan, seperti nomor kartu kredit.
3. Adware
Adware adalah jenis software yang menampilkan iklan yang tidak diinginkan di komputer.
Hal ini dapat didistribusikan melalui lampiran email, download dan situs web yang terinfeksi.
Adware dapat memperlambat komputer Anda dan menyebabkan masalah kinerja lainnya.
Bentuknya bisa bermacam-macam, termasuk iklan pop-up, iklan banner, dan konten bersponsor.
Premis di balik penggunaan adware sering kali mengganggu memori sistem yang menyebabkan prosesor dan kemampuan sistem operasi lainnya terhenti.
Kebanyakan adware saat ini sering digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi pengembangnya dengan menayangkan iklan bertarget kepada pengguna.
4. Ransomware
Jenis malware yang dikenal sebagai ransomware mengunci sistem komputer korban dan mengenkripsi kontennya.
Virus jenis ini meminta uang tebusan untuk dibayarkan sebelum memberikan kunci dekripsi atau cara lain untuk membuka kunci mesin dan mendapatkan akses kembali ke mesin tersebut.
Dengan memperbudak data dan sistem, serangan ransomware berupaya mengambil uang orang lain, perusahaan, dan organisasi.
Berbagai platform, seperti situs web palsu, lampiran email, kerentanan perangkat lunak, dan social engineering attack, dapat menyebarkan ransomware.
Biasanya, tidak lama setelah ransomware masuk ke komputer, virus ini akan menampilkan pemberitahuan atau pesan yang memperingatkan pengguna tentang enkripsi dan meminta pembayaran.
Baca juga: Kenali Apa Itu Pencurian Data dan Bagaimana Cara Mencegahnya
5. Botnet
Botnet adalah kumpulan perangkat yang terinfeksi malware yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu.
Tujuan berbahaya yang dapat digunakan oleh bot malware ini mencakup spamming, phishing, smishing, serangan DDoS, dan distribusi malware.
Banyak jenis malware botnet yang sering dihasilkan dengan menginfeksi banyak komputer dengan trojan atau jenis malware lainnya.
Setelah diterapkan, akan sulit untuk mengidentifikasi dan menghentikannya karena melibatkan beberapa perangkat yang terinfeksi, bukan hanya satu komputer.
6. Spyware
Malware yang memantau aktivitas komputer pengguna disebut spyware. Virus jenis ini dapat merekam audio dan/atau video, mengambil screenshot, melacak penekanan tombol, dan memantau aktivitas berselancar online.
Tanpa korban sadari, spyware sering ditempatkan di komputer mereka. Nomor kartu kredit, kata sandi pengguna, dan informasi pribadi lainnya adalah beberapa hal yang diperlukan.
7. Rootkit
Satu lagi jenis malware yang perlu Anda ketahui. Rootkit adalah malware yang dirancang untuk menyatu dengan sistem komputer.
Rootkit dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan entri yang tidak disetujui ke dalam jaringan atau sistem.
Untuk mencuri data dan melakukan tindakan ilegal lainnya, banyak rootkit dibuat untuk membuka pintu belakang ke dalam jaringan dan sistem.
Kebanyakan rootkit seringkali ditanamkan melalui trojan horse atau malware lain yang berupaya menyusupi driver sistem untuk mencuri data dari target dengan menginfeksi perangkat atau sistem.
Karena tidak ada cara langsung untuk mengidentifikasi jenis malware tertentu melalui sistem operasi karena akses pintu belakang, malware tersebut mungkin sulit ditemukan dan dihilangkan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Cloud Storage dan Mengapa Cloud Storage Dibutuhkan
Itu dia beberapa jenis malware yang paling umum menyerang keamanan perangkat secara individu maupun skala besar.
Untuk mencegah masuknya malware pada sistem Anda, perkuat cybersecurity perusahaan Anda dengan Mandiant.
Mandiant mengurangi ancaman dan risiko berbahaya melalui platform Mandiant Advantage SaaS untuk membuat setiap organisasi siap dan percaya diri menghadapi cyber attack.
Penuhi kebutuhan cybersecurity Anda dengan Mandiant dan hubungi tim profesional PointStar untuk membantu organisasi Anda terlindung dari risiko cyber threat!