Kenali Apa Itu Pencurian Data dan Bagaimana Cara Mencegahnya
Pencurian data menjadi salah satu ancaman siber terbesar yang terjadi saat ini. Data penting yang tersimpan seperti data pribadi, informasi bisnis, dan lainnya dapat dicuri oleh hacker. Hacker mencuri data-data tersebut untuk digunakan untuk keperluan yang tidak sah.
Hacker dapat melakukan pencurian data kapan saja. Pencurian data terbanyak yang dilakukan adalah yang berkaitan dengan data pribadi, seperti alamat dan nomor kartu kredit.
Pencurian data dapat terjadi secara fisik, seperti mencuri perangkat penyimpanan fisik (misalnya, USB drive, laptop) yang berisi data, atau dapat terjadi secara siber, dengan meretas atau mengakses data melalui jaringan atau sistem komputer.
Apa Itu Pencurian Data?
Pencurian data adalah tindakan mencuri atau merampas data dari sumbernya untuk dimanfaatkan secara ilegal. Data yang dicuri dapat beragam, mulai dari informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor kartu kredit, hingga informasi bisnis seperti rancangan produk, data pelanggan, dan rahasia industri.
Pencurian data dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk serangan siber, kehilangan perangkat fisik, atau aksi insider yang tidak sah. Pencurian data dianggap sebagai pelanggaran keamanan dan privasi yang serius, dengan potensi konsekuensi yang parah bagi individu dan organisasi.
Cara Mencegah Pencurian Data
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah para pelaku kejahatan dari mencuri data Anda, yaitu:
1. Menggunakan Password yang Aman
Jika Anda menggunakan password yang kuat, hacker akan lebih sulit mengakses data Anda. Password yang kuat setidaknya terdiri dari 12 karakter dengan campuran huruf besar dan kecil, serta simbol dan angka. Buatlah frasa yang mudah diingat namun tidak berkaitan dengan Anda. Gunakan frasa tersebut untuk password Anda.
Jika Anda menggunakan sandi yang sama untuk beberapa akun, ingatlah untuk mengganti sandi Anda secara berkala. Jika Anda memiliki terlalu banyak sandi untuk diingat, gunakan password manager untuk membantu Anda melacaknya.
Selain itu, gunakan multi-factor authentication (MFA) yang memberikan tingkat keamanan akun tambahan di luar password. 2FA memerlukan dua bentuk identifikasi terpisah dan berbeda untuk mengakses sesuatu. Faktor pertama adalah sandi, dan yang kedua biasanya melibatkan pesan dengan kode yang dikirim ke ponsel Anda atau biometrik dengan sidik jari, wajah, atau retina.
2. Membuat Kebijakan dan Prosedur yang Jelas Mengenai Pencurian Data di Perusahaan
Mencegah pencurian data memerlukan komunikasi yang jelas tentang kebijakan keamanan perusahaan. Maka, Semua karyawan dalam organisasi yang dapat dipercaya harus menandatangani kebijakan keamanan perusahaan dan perjanjian kerahasiaan.
Dengan cara ini, sebuah organisasi dapat mengurangi risiko kecelakaan karena setiap orang yang memiliki akses ke data sensitif memahami cara penggunaan data tersebut dan cara melindunginya.
Proses penerimaan dan pemutusan hubungan kerja adalah risiko besar bagi keamanan data perusahaan. Akses karyawan baru harus disesuaikan dengan peran mereka, dan akses karyawan yang keluar perlu dikelola dengan cermat untuk mencegah pelanggaran data.
Baca juga: Apa Itu Chatbot? Ini Manfaat dan Cara Kerjanya untuk Bisnis
3. Berhati-Hati untuk Membagikan Informasi Pribadi
Cobalah untuk membatasi akses ke data Anda hanya kepada mereka yang memerlukan akses tersebut, baik secara online maupun offline.
Misalnya, jika seseorang meminta informasi pribadi Anda, seperti nomor kartu kredit, nomor paspor, tanggal lahir, riwayat pekerjaan, atau status kredit, tanyakan mengapa mereka membutuhkannya dan bagaimana mereka akan menggunakannya.
Serta tanyakan apa langkah keamanan yang mereka terapkan untuk memastikan informasi pribadi Anda tetap pribadi.
4. Selalu Perbarui Sistem dan Program
Selalu perbarui sistem operasi dan program perangkat lunak dengan menginstal pembaruan keamanan, pembaruan browser web, sistem operasi, dan program perangkat lunak langsung setelah tersedia.
5. Memantau Akses dan Aktivitas
Ketidakjelasan tentang di mana data disimpan adalah masalah besar saat mencoba melindungi data. Banyak perusahaan tidak tahu di mana data mereka berada, sehingga sulit untuk menjaganya dengan baik.
Dengan perkembangan teknologi, mengawasi data secara manual tidak mungkin. Perusahaan memerlukan alat otomatis yang dapat melacak di mana data disimpan di seluruh sistem mereka, sehingga mereka dapat melindunginya dan mencegah pelanggaran data.
6. Gunakan Alat Pencegahan Pencurian Data
Data sensitif perusahaan dapat diakses dengan berbagai cara. Karyawan mungkin mengunggahnya ke aplikasi berbasis cloud yang tidak diizinkan. Malware bisa mengumpulkan dan mencuri data dari komputer yang terinfeksi. Serangan phishing bisa membuat karyawan memberikan data kepada hacker.
Penggunaan alat pencegahan pelanggaran data sangat krusial untuk mempertahankan kendali dan visibilitas atas data yang berharga dalam organisasi. Solusi ini membantu memastikan keamanan penyimpanan data, memantau cara data diakses dan digunakan, serta menghentikan upaya ekstraksi yang dicurigai.
Salah satu tool yang bisa Anda dan perusahaan Anda gunakan adalah Mandiant. Mandiant menawarkan berbagai solusi keamanan siber untuk membantu organisasi melindungi diri dari pencurian data dan ancaman keamanan siber lainnya.
Dengan menerapkan tindakan-tindakan ini, perusahaan bisa mengurangi risiko pencurian data dan melindungi informasi berharga dari serangan siber. Memahami ancaman ini dan menginvestasikan dalam keamanan siber adalah langkah penting untuk melindungi diri dari pencurian data.
Tertarik menggunakan Mandiant untuk melindungi data Anda dan perusahaan Anda dari pencurian data? Hubungi tim profesional PointStar sekarang!