Pertumbuhan Teknologi dan Dampaknya bagi Perayaan Imlek di Cina
Cara warga Tionghoa merayakan Imlek telah berubah seiring dengan berjalannya waktu. Khususnya di Cina, teknologi berperan penting pada perayaan Imlek 2019 lalu.
Sudah menjadi tradisi jika Imlek identik dengan makan besar bersama seluruh anggota keluarga. Jika di Indonesia, perayaan besar ini serupa dengan Hari Raya Idul Fitri di mana semua orang pulang kampung, berkumpul bersama anggota keluarga lainnya dan menikmati santapan khas lebaran.
Warga Cina mengisahkan jika Tahun Baru Imlek tahun ini agak sedikit berbeda. Sang “koki” tidak lagi merasa perlu untuk memasak besar karena memesan makanan via aplikasi telah menjadi hal umum, dan juga wajar bila dilakukan di perayaan besar dengan tujuan untuk meringkas waktu.
Tradisi pulang kampung juga tak lagi menjadi hal wajib. Beberapa memutuskan justru datang ke kota, dan merayakan imlek bersama di restoran terbaik yang ada di kota tersebut.
Kerna tradisi yang kian memudar ini yang membuat dibutuhkannya reservasi restoran sebelum memutuskan datang ke lokasi. Ini pun bukan lagi jadi persoalan karena melakukan reservasi restoran juga bisa dilakukan via aplikasi yang cukup terkenal di Cina.
Tercatat, 100,000 warga di Shanghai menghabiskan Imlek di restoran atau hotel ketimbang makan malam di rumah.
Tidak ada lagi makan besar. Jika lebaran identik dengan opor, Imlek identik dengan ayam kalkun, kini pun sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan karena efek kepraktisan teknologi yang semakin mudah digunakan dan tersedia.
Apakah tradisi berkumpul bersama masih tetap berjalan di Indonesia? Silakan bagikan pengalaman Tahun Baru Imlek Anda bersama keluarga terkasih.
Masih dalam momen Tahun Baru 2019 dan Tahun Baru Imlek, PointStar juga memberikan promo jaminan harga termurah untuk pembelian G Suite hingga 31 Maret mendatang. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.