G Suite VS Office 365 (Bagian 2)
Setelah sebelumnya kami telah mengulas beberapa fitur G Suite dan Office 365, kini saatnya mengulas fitur lainnya yang bisa Anda dapatkan dari Office 365 dan G Suite.
Admin
G Suite Admin Console memilih tampilan pengguna yang sederhana namun terbatas untuk fitur-fitur lebih lengkap, seperti yang ada di Office 365 Admin Center. Sebagai contoh, Office 365 memiliki data kebijakan pemerintah seperti retensi dan hukum yang tidak ada di G Suite. Namun, fitur-fitur ini tersedia sebagai tambahan yang mana Anda harus membayar lebih agar bisa menikmatinya. G Suite mencakup fitur-fitur inti untuk bisnis UMKM dan sekolah yang menjadi target mereka.
Integrasi
Sejak awal Google telah membuat produknya mampu untuk berintegrasi antar satu dengan lainnya. Misalnya, mulai dari Google Drive, Google Calendar, dan Google Hangouts yang dibuat di dalam Gmail dan memudahkan pengguna untuk mengirim file, mengatur meeting, atau berkomunikasi dengan kolega. Di lain sisi, Office 365 merupakan serangkaian produk yang bekerja sendiri-sendiri tanpa adanya integrasi. OneDrive merupakan opsi dari Office 365 yang dapat berintegrasi dengan beberapa produk Microsoft, termasuk Windows.
Rangkaian third party
Baik G Suite dan Office 365 menghadirkan serangkaian aplikasi third party untuk melengkapi produk-produk mereka. Untuk G Suite, salah satu aplikasinya antara lain AODocs dan LumApps yang dapat membantu Anda mengatur dokumen dan portal perusahaan. Baru-baru ini Google juga telah memperkenalkan Gmail Add-ons untuk meningkatkan produktivitas bekerja Anda. Sementara untuk Office 365, perangkat ini memiliki CodeTwo Office 365 Migration sebagai perangkat migrasi.
Sertifikat dan keamanan
Google tidak hanya berstandar HIPAA namun juga telah bersertifikasi ISO 27001, ISO 27018, EY Point, HIPAA, FERPA, COPPA dan AICPA/SOC (SOC 2 & SOC 3). G Suite juga dilengkapi dengan pelindung Spam, phishing, dan malware. Untuk segi kontrol, admin dapat mengaktifkan fitur two-step verification yang “memaksa” pengguna untuk menggunakan kode alternatif lain untuk masuk ke akun dan mengakses data yang Anda miliki. Google juga menyediakan perlindungan data yang hilang (DLP) dan membuat admin dapat melindungi informasi penting yang terkirim ke sumber asing.
Sama halnya dengan Google, Microsoft juga bersertifikasi ISO 27001, ISO 27018 dan dilengkapi dengan sertifikat dari SSAE16 SOC1 Type II, SOC2 Type II dan FISMA. Microsoft menggunakan layanan enkripsi untuk melindungi data di server dan selama proses transfer antara perangkat pengguna dan server Microsoft. Sistem ini juga termasuk Internet Protocol Security (IPsec) dan Transport Layer Security (TLS). Microsoft menggunakan Advanced Threat Protection (ATP) untuk memfilter email yang berpotensi bahaya di kotak masuk (di beberapa pilihan paket). Microsoft juga menghadirkan two-factor authentication seperti Google. Kode ini bisa Anda terima dalam bentuk pesan, telepon, atau aplikasi di mobile.
Data Center
Google dan Microsoft menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengatur daya pelanggan di data center. Google menyimpan data di jaringan global yang terdiri dari beberapa data center yang berada di seluruh dunia. Data center tersebar secara geografik untuk meminimalkan efek terjadinya masalah di regional, seperti misalnya bencana alam dan gangguan listrik lokal. Untuk masalah hardware, software dan kegagalan jaringan, data secara otomatis berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga pelanggan G Suite dapat tetap melakukan pekerjaan seperti biasa tanpa terhalang gangguan yang sedang timbul di negara atau wilayah mereka tinggal.
Tidak seperti Google, Microsoft menggunakan data center lokal untuk menyimpan data pelanggan. Data center lokal ini mempersingkat waktu dan meningkatkan efisiensi untuk backup, restore, dan mengirimkan data. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan yang berada di satu wilayah atau negara, namun bagaimana bisnis yang berada di banyak negara? Anda harus membayar lebih untuk mendapatkan data center di wilayah yang berbeda.
Paket
Setelah mengetahui plus minus keduanya, mari kita beralih ke pilihan paket yang tersedia.
Paket Google cenderung lebih mudah. Google menyediakan 3 pilihan paket; Basic, Business, dan Enterprise. Untuk paket G Suite Basic, Anda bisa mengakses alamat email dengan domain pilihan Anda (nama@perusahaan.com), panggilan telepon dan video (Google Hangouts), Kalender, Google Docs, Sheets, dan Slides, 30 GB penyimpanan online, Google Sites, Security dan admin control, serta layanan telepon dan email 247.
Untuk paket G Suite Business, sebagai tambahan dari paket Basic, Anda bisa mendapatkan penyimpanan tak terbatas, Google Cloud Search, audit dan laporan Drive, eDiscovery untuk email, chat, dokumen, file, dan arsip email.
Sementara untuk paket G Suite Enterprise, Anda akan mendapatkan semua fitur di Basic dan Business ditambah dengan data loss prevention (DLP) untuk file dan email, tools arsip pihak ketiga yang terintegrasi, S/MIME untuk Gmail, advanced admin controls and security, dan tambahan laporan bagi penggunaan email via BigQuery.
Untuk Microsoft, tersedia paket Business Essentials, Business and Business Premium. Paket Business Essentials hanya menyediakan versi web dari aplikasi Office. Jika Anda menginginkan versi desktop, Anda perlu membeli paket Business. Namun, paket Business tidak menyediakan akun email. Microsoft juga tidak menyertakan SharePoint, Skype For Business, Microsoft Teams and Yammer. Jadi jika Anda membutuhkan semua fitur tersebut, silahkan pilih paket Premium.
Itulah perbandingan fitur G Suite dan Office 365. Jika Anda kesulitan memilih perangkat office mana yang tepat untuk bisnis Anda, jangan ragu hubungi kami. Tim Cloud Specialist kami dengan senang hati akan membantu Anda.