Facebook Beberkan Cara untuk Mengetahui Pencuri Data Pribadi Anda
Belum lama ini, ramai berita tentang bocornya data dari Facebook. Jika Anda termasuk pengguna Facebook aktif, wajar rasanya Anda cemas perihal keamanan data yang Anda punya.
Pemicu bocornya data Facebook bermula dari banyaknya pengguna Facebook yang melakukan registrasi di situs-situs luar dan menggunakan data dari Facebook. Sebut saja vonvon, situs kuis yang banyak meluncurkan pertanyaan menarik dan mewajibkan pengguna untuk registrasi via Facebook. Biasanya pengguna juga enggan untuk registrasi ulang saat akan membuat akun baru di situs lain, dan alih-alih menggunakan akun Facebook karena terdapat pilihan tersebut.
Sayangnya, beberapa situs tidak cukup bijak dan memanfaatkan data Anda untuk kepentingan organisasi atau perusahaan yang tengah mereka jalankan. Jika CEO Vonvon, Jonghwa Kim, dengan tegas mengatakan jika mereka tidak menyimpan data pengguna, lain halnya dengan Cubeyou, aplikasi serupa Vonvon yang dituding tidak cukup transparan dalam mengatakan bagaimana data pengguna disimpan dan dimanfaatkan untuk pihak ketiga.
Bagaimana data bisa bocor?
Seorang Profesor Psikologis dari Universitas Cambridge, Alexandr Kogan, merupakan pemicu dari bocornya data Facebook ke pihak ketiga. Ia mengembangkan aplikasi di Facebook. serupa Vonvon bernama This is your digital life. Pertanyaan yang diajukan Kogan di aplikasi tersebut merupakan pertanyaan seputar kepribadian. Tentu banyak orang yang tertarik seputar hal yang berkenaan dengan kepribadian walaupun jawaban yang muncul tidak benar-benar akurat. Namun ada kepuasaan sendiri saat mendapatkan hasil yang sekiranya cocok dengan kepribadian yang Anda miliki.
Tentunya skema yang digunakan juga serupa. Anda perlu untuk masuk (login) dengan akun Facebook Anda untuk bisa mengikuti serangkaian tes. Sampai di sini, apa yang dilakukan Kogan masih terhitung legal.
Kogan membela diri jika data-data yang ia dapatkan hanya akan dipergunakan untuk urusan akademis semata. Namun Facebook menemukan kecacatan bahwa data yang sudah berhasil ia kumpulkan tidak hanya digunakan untuk urusan akedemis di Universitas, namun disalahgunakan dengan memberikan data tersebut pada pihak ketiga, Cambrigde Analytica, sebuah perusahaan pengumpul data di bidang politik yang berbasis di Inggris.
Kogan sendiri merupakan mantan karyawan Facebook di bidang Psikologis Sosial Kuantitatif pada tahun 2015. Hingga kini, tercatat ada 87 juta pengguna data Facebook bocor, dan 1,1 juta diantaranya adalah pengguna dari Indonesia.
Mark Zuckerberg Meminta maaf
Sebelumnya padangan Zuckerberg terkait permasalahan yang mencuat ini adalah sudah menjadi risiko pengguna karena pengguna memiliki hak penuh terkait mau atau tidaknya data mereka digunakan untuk aplikasi atau situs lain di luar Facebook. Namun ia kemudian merasa pandangan itu tidak tepat. Penting untuk menjaga dan mengembangkan keamanan yang lebih baik lagi agar pengguna merasa aman dan tetap setia pada media sosial yang telah berdiri sejak 2004 ini.
Selain hadir di kongres United States of Representatives Committee on Energy and Commerce untuk memberikan klarifikasi, Zuckerberg juga berbesar hati meminta maaf di sejumlah media cetak di Amerika Serikat juga di akun resminya. Ia mengakui lalai karena telah membiarkan lebih dari 87 juta bocor ke pihak Cambridge Analytica. Ia berjanji akan meningkatkan keamanan dan memberikan peringatan bagi pengguna yang data-nya sudah terlanjur bocor.
“It was my mistake, and I’m sorry. I started Facebook, I run it, and I’m responsible for what happens here.”
(Ini murni kesalahan saya. Saya minta maaf. Saya yang memulai Facebook, saya menjalankannya, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi sekarang ini.” Ujar Zuckerberg.)
Testimonial lengkap Mark Zuckerberg pada kongres tersebut bisa di baca di sini:
Langkah untuk mengetahui jika data Anda dicuri di Facebook
Tim Facebook dengan cepat mengambil langkah. Jutaan aplikasi tengah dicek status keamanannya dan memblokir sejumlah aplikasi yang mengancam keamanan pengguna Facebook. Anda pun bisa mengeceknya sendiri dan angkahnya cukup mudah. Pada beranda (Home) Facebook Anda, pilih news feed lalu pada tampilan awal akan terdapat peringatan jika data Anda telah bocor dan digunakan pihak lain jika memang Anda termasuk bagian yang telah terinfeksi. Tidak hanya itu, pada peringatan tersebut juga akan disebutkan siapa yang telah mengambil data Anda. Facebook tengah bekerja keras untuk memastikan hal ini tidak akan terjadi lagi ke depannya.