Chrome Menduduki Peringkat Pertama Browser Paling Aman 2017
Keseriusan Chrome browser dalam hal keamanan membuahkan hasil. Pada perhelatan Pwn2Own 2017, Chrome berhasil menduduki peringkat pertama sebagai browser paling aman 2017.
Mungkin Anda akan menghabiskan banyak berbelanja online untuk memberikan hadiah pada orang tersayang di akhir tahun nanti. Tentunya Anda ingin menikmati pengalaman berbelanja yang aman, dan menghindari oknum yang berusaha mencuri data pribadi – atau bahkan data kartu kredit – saat Anda berbelanja.
Keamanan yang berlipat ganda
Jika Anda menggunakan browser Chrome, pasti Anda merasakan jika Chrome sangat “posesif” untuk urusan keamanan. Beberapa kali mereka akan menghalangi Anda untuk masuk ke situs yang dinilai berbahaya. Belum cukup sampai disitu. Chrome nampaknya akan terus meningkatkan keamanan dan memprioritaskan keamanan Anda saat berselancar di internet.
Selama bertahun-tahun, Google Safe Browsing telah menyeleksi beberapa situs yang berpotensi berbahaya, seperti malware dan phishing yang mencoba mencuri data-data pribadi Anda. Google mengumumkan jika tahun ini mereka telah berhasil melindungi lebih dari 3 miliar perangkat. Di Chrome sendiri, terdapat 260 juta peringatan untuk pengguna yang akan mengunjungi situs berbahaya setiap bulannya.
Kemananan browser yang dirancang untuk semua orang
Peningkatan keamanan ini tidak hanya difokuskan untuk Chrome di PC atau laptop saja. Safe Browsing juga menerapkan hal yang sama bagi pengguna Chrome di Android dan iOS. Saat Anda membuka link yang berpotensi berbahaya, link akan diarahkan ke Android WebView, dimana web yang Anda buka sudah berstatus aman.
Selain aman, Chrome Safe Browsing juga meluncurkan fitur hemat data hingga 80% dan menjaga agar tidak terlalu banyak data yang terambil saat Anda berselancar di dunia maya.
Keamanan yang dirancang tim Google untuk Chrome ini betul-betul menjaga data Anda secara keseluruhan. Seperti misalnya fitur “HTTP” yang tahun lalu diluncurkan. Chrome akan memberikan tanda tidak aman jika situs hanya menampilkan “HTTP” bukan “HTTPS” di situs mereka. Sejak saat itu, banyak situs yang mulai beralih ke HTTPS untuk meyakinkan pengguna jika situs mereka benar aman.
Dengan mengjungi situs HTTPS, tidak perlu khawatir data Anda berisiko dicuri jika Anda kedapatan tengah menggunaaan WiFi di tempat umum seperti kafe atau restoran misalnya.
Lahir fitur Sandbox, sang proteksi ganda untuk Chrome Browser
Sistem keamanan Chrome browser juga dibuat berganda. Chrome tidak mudah percaya dengan hanya mengandalkan satu perlindungan saja. Seperti misalnya Sandbox, fitur yang diusung Chrome untuk tidak melibatkan tab lain saat tab satu sedang dalam masalah.
Seperti misalnya saat Anda tengah memasukkan data kartu kredit Anda di Chrome, dan Anda tidak sengaja membuka situs berbahaya di tab lainnya, Sandbox akan bekerja dan membasmi tab yang tidak aman itu saja. Sedangkan tab yang memuat kartu kredit Anda tetap terlindungi.
Mudah mengetahui apakah Anda sedang dalam “bahaya”, dan apa yang harus Anda lakukan untuk memproteksi diri dari keadaan bahaya tersebut. Chrome mengkomunikasikan keadaan bahaya ini dengan beberapa metode. Dari mulai ikon kunci berwarna hijau untuk mengamankan koneksi HTTPS, hingga peringatan berupa ikon segitiga merah jika situs tersebut berusaha mencuri data Anda.
Beberapa peringatan pada HTTPS berkenaan dengan alasan yang tidak berhubungan dengan keamanan. Untuk mencegah kebingungan dan kepanikan pengguna, Chrome membuat peringatan yang lebih detil dan menjelasan apa yang sedang terjadi dan bagaimana menanggulanginya.
Keseriusan Chrome browser dari segi keamanan membuahkan hasil. Pada perhelatan Pwn2Own 2017, Chrome berhasil menduduki peringkat pertama sebagai browser paling aman 2017.
Jadi, baik membeli perabotan, laptop baru, maupun tiket konser secara online, Anda tidak perlu khawatir jika menggunakan browser Chrome. Belum menggunakan Chrome? Unduh sekarang juga.