Menghadapi Ancaman Serangan Cyber: Bagaimana Bisnis Anda Bisa Tetap Aman
Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, ancaman serangan cyber juga terus berkembang. Serangan ini tidak hanya mengincar perusahaan besar, tetapi juga usaha kecil dan menengah yang mungkin memiliki keamanan siber yang lebih lemah.
Menghadapi ancaman serangan cyber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan bisnis di era digital ini.
Lalu, Apa yang Dimaksud dengan Serangan Cyber?
Serangan cyber itu sendiri merupakan upaya yang disengaja oleh individu atau kelompok untuk merusak, mencuri, atau mengakses data yang tidak berhak mereka akses melalui jaringan komputer.
Serangan ini dapat berupa peretasan terhadap perangkat keras atau perangkat lunak, pencurian identitas, ransomware, atau serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu sehingga layanan tidak dapat diakses.
Serangan ini semakin canggih dari waktu ke waktu. Teknik-teknik baru terus dikembangkan oleh para peretas untuk mengelabui pertahanan siber yang ada, membuat banyak perusahaan kewalahan untuk tetap aman.
Dampak dari serangan cyber dapat sangat merusak, tidak hanya dari sisi finansial tetapi juga reputasi. Berikut beberapa dampak utama yang sering dialami bisnis yang menjadi korban serangan cyber:
1. Kerugian Finansial
Serangan cyber dapat menyebabkan perusahaan kehilangan banyak kerugian finansial dalam hitungan jam. Ini bisa terjadi melalui pencurian uang secara langsung, gangguan operasional bisnis, atau biaya untuk memperbaiki sistem dan memulihkan data.
Selain itu, biaya perbaikan infrastruktur IT yang rusak akibat serangan seringkali jauh lebih mahal dari yang dibayangkan.
2. Kehilangan Data Sensitif
Ketika data pelanggan, informasi bisnis penting, atau rahasia dagang dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, perusahaan dapat kehilangan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
Dalam beberapa kasus serangan cyber, perusahaan harus menghadapi tuntutan hukum karena gagal melindungi data sensitif sesuai dengan undang-undang perlindungan data.
3. Gangguan Operasional
Serangan cyber seperti ransomware dapat membuat seluruh sistem perusahaan lumpuh. Karyawan tidak bisa mengakses email, file, atau aplikasi bisnis yang penting, sehingga menghambat produktivitas dan proses bisnis.
4. Kerusakan Reputasi
Dalam dunia bisnis, reputasi adalah segalanya. Ketika sebuah perusahaan menjadi korban serangan cyber, pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan terhadap kemampuannya untuk melindungi data mereka.
Hal ini bisa berakibat pada berkurangnya jumlah pelanggan, menurunnya pendapatan, serta rusaknya citra perusahaan di mata publik.
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda dan Cara Menghindari Email Palsu untuk Melindungi Data Pribadi Anda
Bentuk Serangan Cyber yang Umum Terjadi Menyerang Banyak Perusahaan
Ada empat bentuk serangan cyber yang umum terjadi, yaitu berikut ini:
- Insider Threats yaitu ancaman internal dari karyawan yang memiliki akses ke data sensitif juga bisa menimbulkan kerusakan serius.
- Phishing adalah teknik penipuan di mana penyerang memanipulasi korban untuk memberikan informasi sensitif seperti kata sandi atau data keuangan melalui email palsu.
- Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan, sering kali sangat merusak karena perusahaan bisa kehilangan data penting.
- Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) membanjiri server dengan trafik berlebihan sehingga mengganggu layanan.
Strategi Melindungi Bisnis dari Serangan Para Penjahat Siber
Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan guna menghindari serangan cyber dari para penjahat yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini ulasannya:
1. Pelatihan Karyawan
Karyawan adalah garis pertahanan pertama dalam keamanan siber. Memberikan pelatihan kepada seluruh staf tentang cara mendeteksi email phishing, menjaga kata sandi yang kuat, dan melindungi informasi sensitif adalah langkah penting untuk mengurangi risiko serangan.
2. Pemantauan Keamanan yang Berkelanjutan
Memantau sistem IT secara berkelanjutan adalah cara yang efektif untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sebelum menjadi masalah besar. Dengan alat deteksi intrusi dan analisis log yang canggih, perusahaan dapat mengidentifikasi ancaman lebih cepat dan menanggapi dengan tepat.
3. Enkripsi Data
Enkripsi adalah proses mengubah data menjadi kode rahasia sehingga hanya pihak yang memiliki kunci enkripsi yang dapat membacanya. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi data sensitif dari serangan cyber, baik dalam pengiriman maupun penyimpanan.
4. Backup Data Secara Teratur
Membuat cadangan data secara berkala adalah tindakan pencegahan yang penting, terutama dalam menghadapi ancaman seperti ransomware. Dengan backup yang teratur, perusahaan dapat memulihkan data yang hilang tanpa harus membayar tebusan.
5. Menggunakan Solusi Keamanan yang Terpercaya
Sistem keamanan yang andal dapat mendeteksi, mencegah, dan merespons ancaman secara real-time. Menggunakan software keamanan yang diakui, firewall, dan antivirus yang selalu diperbarui merupakan keharusan untuk melindungi jaringan bisnis.
Baca juga: Penyimpanan Online untuk Melindungi Data Penting di Era Digital
Serangan cyber terjadi secara global setiap hari, tanpa membedakan sektor organisasi yang menjadi target. Oleh karena itu Anda perlu menggunakan solusi keamanan yang sangat terpercaya agar melindungi data penting perusahaan Anda.
Salah satu platform yang Anda bisa gunakan dalam melindungi data Anda yaitu Mandiant, yang menyediakan berbagai solusi perlindungan risiko digital, baik melalui produk SaaS yang bisa dikelola sendiri atau layanan lengkap.
Kedua pilihan ini memberikan stabilitas keamanan profesional di luar organisasi, membantu mendeteksi serangan berisiko tinggi, memantau aktivitas di dark web, serta mengidentifikasi kampanye serangan di open web.
Untuk mengaplikasikan Mandiant, Anda bisa menghubungi tim PointStar di sini!