#dirumahaja: Bagaimana Bekerja di Tengah Pandemi Covid-19?
Dunia sedang memasuki masa karantina. Pandemi Covid-19 yang mulai menyerang dunia sejak awal tahun lalu, membuat pergerakan sedikit melambat. Hampir semua Negara di Eropa yang terjangkit, sudah mengaktifkan mode lockdown. Mulai dari Italia, sebagai pencetak rekor Negara di Eropa pertama yang pertumbuhan Covid-19 telah mencapai angka ribuan.
Indonesia yang selama dua bulan terakhir mengklaim bebas virus corona juga tidak luput dari kedatangan pandemi ini.
Dampaknya bagi Indonesia
Sejak tulisan ini diterbitkan, tercatat 227 kasus positif virus corona mampir di tanah air. Pemerintah pun memutuskan tanggap darurat terhitung sejak 29 Februari – 29 Mei mendatang. Masyarakat dihimbau untuk melakukan social distancing, atau menghindari kerumuman untuk menekan angka kasus positif virus corona. Sekolah di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan kota yang sudah terjangkit diliburkan selama dua pekan, atau 14 hari.
Bekerja dari rumah
Work from Home (WFH) juga diberlakukan. Pemerintah secara khusus meminta perusahaan untuk memberikan kebijakan bekerja dari rumah bagi para karyawan selama 14 hari ke depan. Banyak yang menyanggupi, namun tidak sedikit yang tidak mampu menerapkan kebijakan WFH karena tidak didukung dengan teknologi yang memadai.
Tagar #dirumahaja juga turut digaungkan di media sosial sebagai wujud dari empati dan mendukung upaya pemerintah menekan angka kasus positif virus corona yang kian hari semakin tinggi.
Cloud: solusi untuk WFH?
Banyak perusahaan yang salah mengartikan peralihan bisnis ke cloud dengan hanya memindahkan software lama mereka ke cloud. Memindahkan aplikasi yang dipunya sekarang bukan berarti perusahaan Anda telah memanfaatkan sepenuhnya keuntungan dari cloud itu sendiri. Namun hal ini malah membuat pekerjaan baru bagi para teknisi IT karena membawa masalah baru yang lebih rumit.
Standarisasi makna adopsi ke cloud yang sesungguhnya adalah dengan memberi kemudahan para karyawan untuk bekerja dari rumah. Sebut saja Oracle NetSuite misalnya, yang telah menciptakan dan merancang software dari awal hingga mampu bertransformasi ke cloud sepenuhnya. Oracle NetSuite telah dibekali pengkodean secara full ke data center Oracle, yang artinya semua hosting, maintenance, dan manajemen software Anda sepenuhnya ditangani oleh NetSuite. garansi uptime yang diberikan hingga 99,97% dan Anda bisa menjamin sistem yang digunakan selalu bisa diakses.
Apa Syarat yang membuat WFH menjadi mungkin bagi karyawan?
Bebas Downtime
Oracle NetSuite menjamin uptime hingga 99,97%. Anda dijamin dapat mengakses software bisnis selama 24 jam dari manapun, selama Anda memiliki akses internet
Informasi terkini
Setiap kali ada perubahan laporan, sistem akan memberikan pemberitahuan bagi semua karyawan yang memilik akses. Artinya, setiap karyawan akan mendapatkan info terkini, terlepas dari lokasi, zona waktu, atau perangkat yang berbeda.
Fleksibel
Tidak ada gangguan pekerjaan dan bebas downtime bagi Anda yang sedang bekerja di rumah, atau mengkarantinakan diri di masa krisis.
Agility
Mampu mengakses software dari manapun dan kapanpun dan dapat bertransaksi di dalam software bisnis.
Walaupun pada akhirnya kasus positif virus corona 95% nya hanya mengalami gejala ringan, seperti flu dan demam, pilihan bekerja di rumah tetap harus diterapkan agar angka kasus yang telah mencapai ratusan ribu ini bisa semakin ditekan. Berinvestasi pada perangkat yang bisa mendukung gerakan WFH seperti video conferencing, NetSuite ERP, atau G Suite perlu untuk dipertimbangkan agar dampak pandemi global ini bisa segera berakhir secepatnya.