5 Video Conferencing Software Terbaik 2020
Tahun ini pengguna perangkat video conferencing melesat tajam karena banyak karyawan, guru, dan siswa harus bekerja dan belajar dari rumah. Penyedia layanan video call mulai berbondong-bondong saling menawarkan fitur mumpuni agar penggunanya dapat tetap melaksanakan meeting dengan nyaman.
Mulai dari hadirnya fitur blur background, noise cancellation, ubah wallpaper hingga menyediakan ruang khusus untuk membagi meeting dalam beberapa kelompok yang bisa menjadi pilihan pengguna saat melakukan video call.
Beberapa penyedia layanan bahkan menggratiskan layanan mereka sebagai dukungan COVID-19 agar para pengusaha, pekerja dan sekolah tetap bisa produktif menjalankan kegiatan meeting atau belajar mengajar. Di Indonesia sendiri, aplikasi yang cukup populed digunakan adalah Zoom, Google Meet, dan Skype.
Jika Anda masih belum tahu aplikasi mana yang tepat digunakan, berikut adalah 5 video conferencing software terbaik yang telah kami rangkum yang bisa dicoba agar bisa memaksimalkan meeting virtual Anda.
Zoom

Awal pandemi berlangsung, aplikasi video conferencing ini menjadi primadona. Jargon video call mulai marak diganti dengan Zoom, karena orang-orang sudah mengaosiasikan Zoom dengan kegiatan meeting virtual.
Zoom mampu menampung virtual meeting hingga 100 orang selama 40 menit di versi gratisnya. Di versi berbayar, kapasitas ruang meeting meningkat hingga 300 orang, dengan fitur merekam video dan audio yang turut dibenamkan di aplikasi. Kelemahan Zoom ada pada sisi keamanan. Berita tentang bocornya data pengguna sempat tersiar pada pertengahan tahun lalu.
Google Meet

Software video conferencing milik Google ini awalnya hanya tersedia bagi pengguna G Suite (Google Workspace) saja. Namun di tengah pandemi, Google membuat kebijakan baru dengan menghadirkan Google Meet untuk semua pengguna.
Menampung hingga 250 orang di dalam satu ruangan meeting, Google Meet juga memudahkan pengguna dalam menyelenggarakan live streaming yang mampu menampung hingga 100,000 penonton. Karena merupakan bagian dari Google Workspace, pengguna juga mendapatkan akses gratis ke Google Drive selama masa pandemi. Satu kelemahannya yaitu Google Meet hanya bisa bekerja di browser Chrome, Mozilla Firefox dan Microsoft Edge.
Microsoft Teams
Jika Anda menginginkan meeting dengan kapasitas orang yang banyak, Anda bisa mencoba Microsoft Teams yang mampu menampung hingga 10,000 peserta dalam satu meeting.
Sama seperti software video conferencing yang lain, Microsoft Teams juga turut menghadirkan fitur call recording, blur background, captions, dan terintegrasi secara penuh dengan Microsoft 365. Salah satu kelemahannya banyak pengguna yang merasa software ini terlalu berat untuk dijalankan di browser atau laptop.
Skype
Aplikasi ini cukup populer untuk pengguna personal. Banyak perusahaan yang juga menggunakan Skype karena sudah terintegrasi dengan Microsoft. Di Skype for Business, Anda bisa melakukan meeting dengan peserta hingga 250 orang, terintegrasi dengan Office dan pilihan keamanan yang lebih kuat.
Jika Anda hanya menggunakan Skype, jumlah partisipan yang bisa ada dalam satu meeting terbatas hanya 50 orang saja.
Cisco Webex
Cisco Webes versi gratis mampu menampung hingga 100 orang dalam satu ruangan meeting, fitur share screen dan ruangan chat pribadi. Saat akan memulai meeting, Anda akan dihadapkan pada pilihan antara ingin memulai meeting langsung di browser atau via aplikasi.
Kelemahan Cisco Webex jika Anda menggunakan fitur gratis adalah di biaya fitur Call Me, padahal beberapa video conferencing lainnya menggratiskan fitur ini.
Jika Anda sedang mencari penawaran video conferencing terbaik untuk perusahaan, silakan hubungi PointStar untuk informasi lebih lanjut.