Pentingnya Mendukung Gerakan Bekerja dari Rumah bagi karyawan

Menurut Global Workplace Analytics (GWA) sebanyak 2/3 karyawan berharap mereka bisa bekerja dari manapun. Menariknya, sebanyak 36% karyawan lebih memilih bekerja dari rumah daripada naik gaji. Fakta ini tidak terlalu mengejutkan karena mulai maraknya kantor yang mengadopsi tempat kerja bergaya ruangan terbuka (open space) dan karyawan jadi lebih merasa fleksibel dengan gaya kerja mereka.
Mengapa perusahaan sudah mulai harus mendukung karyawan untuk bekerja dari rumah atau remote?
Kesempatan mendapatkan kandidat terbaik yang lebih luas
Banyak karyawan yang ada di luar kota atau luar negeri dinilai cocok untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada di perusahaan. Dengan mendukung gerakan bekerja di rumah, pilihan perusahaan jadi lebih luas untuk mempertimbangkan kandidat yang tepat dan tidak terbatas pada lokasi saja.
Meningkatkan produktivitas
Dikutip dari Indeed Study, nyatanya sebanyak 47% pekerja lebih mempertimbangkan perusahaan yang terbuka dengan opsi kerja secara remote karena dengan bekerja dari mana saja, tingkat produktivitas pekerja jadi meningkat pesat ke angka 91%* dalam hal menyelesaikan pekerjaan harian yang harus dilalui.
*Berdasarkan survei TINYpulse
Mengurangi risiko karyawan mengundurkan diri
Berangkat dari tingginya minat pekerja untuk bekerja dari rumah, berimbas pada nyamannya mereka dengan pekerjaan yang mereka terima. Hasilnya, pengunduran diri karyawan dapat dihindari hingga 95% yang tentunya dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Menghemat biaya
Biaya bisa ditekan di kedua belah pihak. Untuk karyawan, bekerja di rumah tentu bisa menekan biaya transport ke kantor. Terlebih jika karyawan mendapatkan tunjangan transportasi, dana ini bisa dialokasikan untuk hal lain. Jika bosan harus selalu bekerja di rumah, tunjangan ini bisa dimanfaatkan sebagai biaya bekerja di coworking space, misalnya.
Sama halnya dengan perusahaan, perusahaan bisa mengurangi anggaran pemeliharan di kantor. Biaya perawatan bisa lebih rendah dan fasilitas kantor memiliki daya pakai yang lebih panjang.
Peminat yang kian bertambah
Jika kita selisik kebelakang, minat pekerja agar dapat bisa bekerja secara remote kian meningkat. Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India sebagai tenaga kerja terbanyak yang bekerja secara remote.
Tidak terbatas di Indonesia saja, tapi gaya bekerja model ini tengah menjadi tren di seluruh dunia.
Dengan banyaknya kantor yang mulai meminimalisir sekat di ruangan kantor, terkadang hal ini juga menyulitkan bagi karyawan untuk mendapatkan ruangan yang cenderung sunyi untuk bisa berkonsentrasi. Biasanya perusahaan akan menginventasikan 1-2 ruangan untuk ruangan meeting yang bisa digunakan untuk berdiskusi antar tim, atau melakukan panggilan video conference dengan tim atau klien yang ada di luar kantor. Peran video conferencing menjadi penting sebagai penunjang gerakan bekerja dari rumah yang mulai diterapkan banyak perusahaan kecil dan menengah ini.
Baca juga: Kemitraan Google Cloud dan Logitech untuk Meeting yang Lebih Baik
Tren kerja remote ini sejatinya juga didukung dengan teknologi yang modern. Jika dulu perangkat video conferencing termasuk salah satu teknologi yang langka karena mahalnya harga-harga yang ditawarkan, kini nyaris semua perusahaan telah berinvestasi pada video conferencing sebagai upaya untuk mendukung gerakan bekerja dari rumah.
Anda bisa memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan. Jika Anda hanya memiliki 1-2 ruang meeting kecil, Anda bisa memilih perangkat yang menyediakan video conference yang mengakomodir ruangan kecil yang Anda punya. Pun jika Anda memiliki ruangan besar, banyak opsi yang bisa Anda pertimbangkan, mulai dari Hangouts Meet, Logitech Meetup, dan lain sebagainya.
Baca juga: 7 Perangkat Video Conferencing Terbaik 2019
Jika Anda tertarik untuk mulai menggunakan perangkat video conferencing, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut terkait perangkat yang tepat bagi perusahaan.