Menghemat Biaya dengan Teknologi Serverless
Setiap bisnis tentunya ingin selalu berinovasi dan menawarkan pengalaman baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Seperti misalnya bisnis e-commerce, yang 10 tahun lalu masih menjadi momok dan dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan. Banyak orang beranggapan jika berbelanja online memiliki ancaman dan risiko besar, terlebih jika sang penjual belum memiliki reputasi baik.
Jika dulu hanya Kaskus saja yang berhasil menjadi platform yang paling dipercaya untuk melakukan proses jual beli, dengan metode pembayaran dilakukan dengan sistem COD (cast on delivery) atau Rekber (pembayaran dilakukan sebagian sebelum barang diterima pembeli).
Namun 10 tahun kemudian, hal ini sudah menjadi suatu proses jual beli yang wajar. Melalui beberapa platform terkemuka seperti Tokopedia, Bukalapak, dan kurir andalan Go-jek yang memiliki fitur go-food, go-send, dan lainnya yang memudahkan pengguna untuk melakukan jual beli dan mengantarkan barang yang mereka inginkan.
Hal ini didukung dengan teknologi yang terus berkembang pesat. Perkembangan teknologi mendampingi proses tersebut ke area yang semakin membuat praktis jalannya bisnis baik bisnis berskala kecil hingga perusahaan besar.
Setiap tahunnya ada saja perubahan yang ada di bidang teknologi. Sebut saja sistem serverless computing yang telah membantu banyak developer dalam mengembangkan sistem IT di banyak perusahaan.
Serverless computing ini telah mengubah cara aplikasi bekerja, dengan memfokuskan kinerja pada sistem berfikir aplikasi, bukan pada infrastruktur. Dengan olah data yang tidak melibatkan server, sistem dapat lebih cepat untuk merespon permintaan traffic dan tentunya para developer turut dimudahkan dan mempercepat proses kerja aplikasi yang tengah mereka kerjakan.
Baca juga: Google menduduki peringkat pertama untuk layanan Public storage
Google sebagai perusahaan yang banyak menyumbangkan perkembangan teknologi ini juga turut bangga atas aplikasi yang mereka miliki. Ialah App Engine yang berjasa untuk meminimalisir pekerjaaan developer dengan menghadirkan fitur komputasi, penyimpanan, database, layanan pesan, analisis data, dan machine learning.
Fitur Terbaru kolaborasi dengan Google Cloud Plaftorm
Generasi kedua layanan App Engine resmi diluncurkan dengan standar kinerja waktu seperti Pyhton 3.7 dan PHP 7.2 yang turut mendukung layanan Node.js 8. Generasi kedua ini menghadirkan idomatic, open-source language yang dapat bekerja di framework manapun, baik library maupun binary. Teknologi ini digadang-gadang dapat melakukan proses deployment dengan lebih cepat dan mampu meningkatkan performa aplikasi.
Serverless container juga hadir untuk memudahkan para developer untuk membayar apa yang digunakan, tanpa perlu membayar sia-sia tagihan yang ada di dalam server. Anda tetap bisa memaksimalkan penggunaan data dengan teknologi Google dan membayar cukup yang Anda gunakan saja.
Jika perusahaan tetap memerlukan data mereka secara on-premise, solusi yang bisa dipilih ialah dengan menggunakan KNative, yang merupakan sebuah komponen open-source yang mendompleng Kubernetes agar dapat memfasilitasi building blocks yang dapat digunakan developer untuk mulai membangun sebuah aplikasi.
Dengan menggunakan Knative di platform Anda, Anda tidak perlu repot-repot memilih container yang dibutuhkan. Anda tetap bisa menikmati pengalaman severless computing baik Anda menggunakan GCP maupun on-premise.
Jika Anda tertarik ingin mencoba layanan Google Cloud Platform dan menikmati serangkaian fitur serverless tersebut, kunjungi tautan berikut ini dan nikmati kredit sebesar $500 untuk memulai GCP.
PointStar adalah mitra premier resmi Google Cloud di Indonesia. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan Google Cloud yang Anda butuhkan.
Leave a Reply