Masa Depan Jurnalisme bersama Teknologi AI
Jurnalisme di seluruh penjuru dunia sudah mulai mengaplikasikan AI dengan berbagai metode. Media dan jurnalisme mulai memanfaatkan AI yang dapat berpengaruh pada pekerjaan mereka, dan mengeksplor ragam pendekatan untuk mulai mengadopsi teknologi baru ini ke dalam bidang mereka.
Dengan saran ahli dari para pemimpin ruang redaksi dari Eropa, AS dan Asia Pasifik, tim menyusun survei lebih dari 20 pertanyaan, mulai dari teknis (teknologi AI mana yang telah diadopsi?) hingga etika (apakah Anda mengetahui bias AI, dan bagaimana Anda menghindarinya?). Selama beberapa minggu terakhir, ruang redaksi dari seluruh dunia telah menyelesaikan survei, dengan kontribusi datang dari setiap benua. Tanggapan mereka ini akan diolah dan diterbitkan jelang akhir tahun, untuk menggambarkan bagaimana media saat ini menggunakan – dan selanjutnya dapat mengambil manfaat dari – teknologi AI.
Tujuan yang dititik-beratkan pada penggunaan AI ini adalah untuk menggantikan pekerjaan rutin ke mesin untung lebih meluangkan waktu dan bisa lebih fokus pada tugas lain yang bersifat investigasi dan engagement pembaca.
Tanggapan yang diterima cukup beragam. Kebanyakan responden setuju untuk mengadoptasi teknologi berbasis AI ini. Tidak ada yang berharap mesin dapat menggantikan jurnalisme. Tujuan yang dititik-beratkan pada penggunaan AI ini adalah untuk menggantikan pekerjaan rutin ke mesin untung lebih meluangkan waktu dan bisa lebih fokus pada tugas lain yang bersifat investigasi dan engagement pembaca.
Dewasa ini, ruang berita telah mulai mempertimbangkan penggunaan AI, namun baru beberapa saja yang telah mengimplementasikannya. Untuk kebanyakan perusahaan, penggunaan teknologi AI masih dalam tahap eksperimen, dimana beberapa jurnalis masih skeptis terhadap teknologi ini, lainnya cenderung penasaran bagaimana AI dapat mempengaruhi proses dan alur kerja di dalam ruang berita yang kapan saja bisa menghadapi gangguan baru.
Hal penting mulai berubah di industri berita. Tantangan dan kesempatan teknologi baru merefleksikan makna dan misi jurnalisme yang lebih dalam di era kepintaran buatan ini. Hasilnya, banyak yang beranggapan jika penting untuk mengeksplorasi inovasi terbaru untuk terus menggerakan dan meningkatkan eksistensi bisnis berita.
Kolaborasi antara mesind dan manusia
Algoritma dan mesin bisa meningkatkan performa jurnlisme, namun, AI tidak bisa bekerja dengan sendirinya, dan pengguna tidak bisa berharap AI dapat mengurus semua permasalahan kita. Untuk mengoptimalkan fungsi AI, di sektor manapun kita berada adalah untuk mensinkronisasi otak manusia dan teknologi sehingga tercipta hasil yang sempurna.
Leave a Reply